Aktivitas matahari bakal semakin aktif dan akan mengakibatkan efek negatif bagi Bumi. Untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk, sejumlah ilmuwan matahari terkemuka berkumpul di
Untungnya, banyak kerusakan dapat diatasi jika mengetahui kapan badai akan datang. Itulah sebabnya pemahaman cuaca matahari yang lebih baik dan kemampuan untuk memberikan peringatan dini, sangat penting. Menempatkan satelit di 'safe mode' dan melepaskan transformator agar dapat melindungi elektronik dari lonjakan listrik yang merusak. "Prakiraan cuaca luar angkasa ini masih dalam pengembangan, tapi kami membuat kemajuan yang cepat," kata Thomas Bogdan, direktur Nasional Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA). NASA dan NOAA bekerja sama untuk mengelola armada satelit yang memantau matahari dan membantu untuk memprediksi perubahan surya. Sepasang pesawat ruang angkasa yang disebut stereo (Solar Terrestrial Relations Observatory) ditempatkan di sisi berlawanan dari matahari, yang bisa menampilkan gabungan dari 90 persen dari permukaan matahari. Selain itu, SDO (yang Solar Dinamika Observatory), yang baru saja diluncurkan pada bulan Februari 2010, bisa menghasilkan foto bagian aktif yang baru di permukaan matahari. Juga, sebuah satelit tua yang disebut Advanced Komposisi Explorer (ACE), yang diluncurkan pada tahun 1997, masih memantau matahari. "Saya percaya kami berada di ambang era baru di mana cuaca ruang angkasa dapat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari seperti cuaca bumi biasa." kata Fisher. "Bagi kami, ini sangat serius." (hs)
Sumber: vivanews.com
Comments :
Post a Comment