PENGUKUHAN GURU BESAR; Biofisika Kedokteran Jawab Masalah Penyakit

Manado, Kompas - Fisika kedokteran, lebih khusus bidang ilmu biofisika kedokteran, kini dapat menjawab permasalahan berbagai penyakit sampai pada tingkat seluler molekuler, antara lain penyakit saraf, jantung, dan infeksi HIV serta AIDS. Hal tersebut diungkapkan Dr Vennetia Danes (48) dalam pidato pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Selasa (6/7) di Manado. Selain Danes, Unsrat juga mendapatkan guru besar baru dalam bidang biologi laut, yakni Dr Georis Fontje Kaligis. Menurut Danes, biofisika kedokteran merupakan domain studi yang menggunakan fisika untuk menerangkan proses biologi untuk aplikasi kedokteran. Seperti halnya kebanyakan studi yang berkembang, biofisika kedokteran sangat bergantung pada kolaborasi antardisiplin, yakni antara fisika tradisional, biokimia, dan fisiologi. Ia mengatakan, sampai abad ke-19 kolaborasi antardisiplin sudah biasa dilakukan bagi peneliti fisika untuk menyumbangkan pengetahuannya pada berbagai bidang. Seorang dokter tidak hanya belajar histologi mata dan telinga, tetapi juga dapat menelaah teori penglihatan dan pendengaran.

Juga fisikawan

Ilmuwan terkenal Herman von Helmholtz, selain sebagai dokter andal, juga seorang fisikawan terkemuka yang mengembangkan frekuensi bicara dan musik. Karya Helmholtz tentang termodinamika yang ditekankan pada energi bebas ternyata dapat digunakan untuk pengaturan suhu tubuh manusia baik dalam keadaan normal maupun sakit. Danes menambahkan, sel merupakan unit dasar dalam kehidupan yang menempati titik tengah antara skala molekul dan mikroskopis. Jadi, untuk memahami bagaimana berbagai organisme dibentuk dan bagaimana mereka berfungsi, harus memahami mekanisme molekuler dan prinsip fisika yang menyebabkan pengorganisasian seluler maupun pengorganisasian secara fungsional. Menurut Danes, yang selama ini dikenal sebagai ahli jantung di Manado, biofisika pada subdivisi fisiologi berperan penting untuk menjawab berbagai permasalahan penyakit. Sebagai contoh, penyakit jantung iskemia/infarktus dan mekanisme terjadinya pecahan membran sel jantung ”miosit” lazimnya diterangkan secara biofisika membran. Riset jantung seluler molekuler kini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik khusus yang dapat memperkaya pengetahuan keilmuwanan tentang perjalanan penyakit jantung dan mekanisme yang bertanggung jawab terhadap penyakit ini. Saat ini riset pada biofisika kedokteran kontemporer menyangkut pencitraan kesehatan antara lain berupa riset tentang proses molekuler, sementara terjadinya kanker oleh radiasi sampai pada diagnosis kanker bisa dengan menggunakan radiolabeling. Beberapa tahun terakhir kontribusi biofisika sangatlah berarti, misalnya pada penemuan-penemuan protein membran yang berubah akibat serangan virus influenza. ”Semua hal kini dapat diterangkan oleh biofisika,” katanya. (ZAL)

Sumber: kompas, Rabu, 7 Juli 2010

Comments :

0 comments to “PENGUKUHAN GURU BESAR; Biofisika Kedokteran Jawab Masalah Penyakit”

Post a Comment